Jakarta - Bank Indonesia (BI)
mengungkapkan kondisi sisi eksternal ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012
membaik sesuai dengan perkiraan. Hal ini tercermin pada defisit transaksi
berjalan yang berkurang dan surplus transaksi modal dan finansial yang kembali
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
"Surplus transaksi modal dan finansial tersebut jumlahnya melampaui defisit transaksi berjalan sehingga secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berbalik dari defisit US$ 2,8 miliar pada triwulan II-2012 menjadi surplus US $0,8 miliar pada triwulan III-2012," ungkap BI dalam siaran persnya seperti disampaikan Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat, Dody Budi Waluyo, Minggu (11/11/2012).
"Surplus transaksi modal dan finansial tersebut jumlahnya melampaui defisit transaksi berjalan sehingga secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berbalik dari defisit US$ 2,8 miliar pada triwulan II-2012 menjadi surplus US $0,8 miliar pada triwulan III-2012," ungkap BI dalam siaran persnya seperti disampaikan Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat, Dody Budi Waluyo, Minggu (11/11/2012).
Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada
akhir September 2012 meningkat menjadi US$110,2 miliar atau setara dengan 6,0
bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
BI juga memaparkan, defisit transaksi berjalan
berkurang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat. Penurunan
defisit transaksi berjalan, yaitu dari US$ 7,7 miliar (-3,5% dari PDB) pada
triwulan II-2012 menjadi US $5,3 miliar (-2,4% dari PDB) pada triwulan
III-2012, sebagian besar ditopang oleh membaiknya kinerja neraca
perdagangan.
"Meskipun ekspor masih menurun akibat kondisi
permintaan global yang belum pulih dari krisis, neraca perdagangan mampu
mencatat kenaikan surplus yang signifikan karena impor turun lebih tajam
daripada ekspor. Seiring dengan penurunan impor, pengeluaran jasa transportasi
juga ikut berkurang sehingga memperkecil defisit neraca jasa," papar BI.
Kestabilan ekonomi domestik yang terjaga dan iklim
investasi yang kondusif mendorong kenaikan arus masuk modal asing. Pada
triwulan III-2012, surplus transaksi modal dan finansial meningkat menjadi US$
6,0 miliar dibandingkan US$ 5,1 miliar pada triwulan II-2012.
Kenaikan surplus tersebut terutama disumbangkan oleh
kenaikan arus masuk PMA dan berkurangnya penempatan simpanan penduduk di luar
negeri. Selain itu, investasi portofolio juga berkontribusi positif, khususnya
dalam bentuk pembelian saham dan surat berharga negara berdenominasi rupiah
oleh investor asing.
"Pada triwulan IV-2012, kecenderungan penurunan defisit transaksi berjalan diprakirakan akan berlanjut dan surplus transaksi modal dan finansial akan kembali meningkat sehingga NPI secara keseluruhan akan tetap surplus," ungkap BI.
"Pada triwulan IV-2012, kecenderungan penurunan defisit transaksi berjalan diprakirakan akan berlanjut dan surplus transaksi modal dan finansial akan kembali meningkat sehingga NPI secara keseluruhan akan tetap surplus," ungkap BI.
Prakiraan transaksi berjalan tersebut didasarkan
pada ekspektasi bahwa kondisi perekonomian global dan harga komoditas di pasar
international akan membaik sehingga dapat mendorong kenaikan ekspor. Di sisi
transaksi modal dan finansial, sejalan dengan prospek ekonomi domestik yang tetap
solid, kenaikan surplus diprakirakan akan bersumber terutama dari kenaikan
investasi langsung dan penarikan utang luar negeri.
Sumber:http://finance.detik.com/read/2012/11/11/114714/2088432/4/nilai-impor-turun-neraca-pembayaran-ri-kembali-surplus
Diunduh:
Minggu, 11/11/2012 11:47 WIB
Analisis :
Menurut
saya BI telah memaparkan neraca pembayaran Indonesia yang berjalan kurang sejalan
akibat pertumbuhan ekonomi domestic yang melambat. Ekspor yang menurun karena
permintaan global
Yang belum pulih akibat neraca perdagangan mampu
mencatat kenaikan surplus yang signifikan karena Impor turun lebih tajam
dibanding ekspor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar