Minggu, 25 November 2012

Nilai Impor Turun, Neraca Pembayaran RI Kembali Surplus


Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kondisi sisi eksternal ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 membaik sesuai dengan perkiraan. Hal ini tercermin pada defisit transaksi berjalan yang berkurang dan surplus transaksi modal dan finansial yang kembali meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Surplus transaksi modal dan finansial tersebut jumlahnya melampaui defisit transaksi berjalan sehingga secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berbalik dari defisit US$ 2,8 miliar pada triwulan II-2012 menjadi surplus US $0,8 miliar pada triwulan III-2012," ungkap BI dalam siaran persnya seperti disampaikan Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat, Dody Budi Waluyo, Minggu (11/11/2012).

Sejalan dengan itu, jumlah cadangan devisa pada akhir September 2012 meningkat menjadi US$110,2 miliar atau setara dengan 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. 

BI juga memaparkan, defisit transaksi berjalan berkurang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat. Penurunan defisit transaksi berjalan, yaitu dari US$ 7,7 miliar (-3,5% dari PDB) pada triwulan II-2012 menjadi US $5,3 miliar (-2,4% dari PDB) pada triwulan III-2012, sebagian besar ditopang oleh membaiknya kinerja neraca perdagangan. 

"Meskipun ekspor masih menurun akibat kondisi permintaan global yang belum pulih dari krisis, neraca perdagangan mampu mencatat kenaikan surplus yang signifikan karena impor turun lebih tajam daripada ekspor. Seiring dengan penurunan impor, pengeluaran jasa transportasi juga ikut berkurang sehingga memperkecil defisit neraca jasa," papar BI.

Kestabilan ekonomi domestik yang terjaga dan iklim investasi yang kondusif mendorong kenaikan arus masuk modal asing. Pada triwulan III-2012, surplus transaksi modal dan finansial meningkat menjadi US$ 6,0 miliar dibandingkan US$ 5,1 miliar pada triwulan II-2012. 
Kenaikan surplus tersebut terutama disumbangkan oleh kenaikan arus masuk PMA dan berkurangnya penempatan simpanan penduduk di luar negeri. Selain itu, investasi portofolio juga berkontribusi positif, khususnya dalam bentuk pembelian saham dan surat berharga negara berdenominasi rupiah oleh investor asing.

"Pada triwulan IV-2012, kecenderungan penurunan defisit transaksi berjalan diprakirakan akan berlanjut dan surplus transaksi modal dan finansial akan kembali meningkat sehingga NPI secara keseluruhan akan tetap surplus," ungkap BI.

Prakiraan transaksi berjalan tersebut didasarkan pada ekspektasi bahwa kondisi perekonomian global dan harga komoditas di pasar international akan membaik sehingga dapat mendorong kenaikan ekspor. Di sisi transaksi modal dan finansial, sejalan dengan prospek ekonomi domestik yang tetap solid, kenaikan surplus diprakirakan akan bersumber terutama dari kenaikan investasi langsung dan penarikan utang luar negeri.


Diunduh: Minggu, 11/11/2012 11:47 WIB

Analisis :
            Menurut saya BI telah memaparkan neraca pembayaran Indonesia yang berjalan kurang sejalan akibat pertumbuhan ekonomi domestic yang melambat. Ekspor yang menurun karena permintaan global
Yang belum pulih akibat neraca perdagangan mampu mencatat kenaikan surplus yang signifikan karena Impor turun lebih tajam dibanding ekspor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar