Sabtu, 10 November 2012

Harga BBM Bersubsidi Disarankan Naik Sekaligus


         Harga BBM Bersubsidi Disarankan Naik Sekaligus
Senin, 29 Oktober 2012 | 07:26 WIB








KOMPAS/PRIYOMBODO Konsumen mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Jalan Hasyim Ashari, Jakarta, Rabu (29/8/2012). Pemerintah tetap memberlakukan sistem kuota dan terus menyempurnakannya guna mengerem konsumsi BBM bersubsidi. Adapun kuota BBM bersubsidi yang diajukan pemerintah untuk tahun 2013 sebanyak 46 juta kiloliter dengan asumsi harga BBM tidak mengalami kenaikkan.
JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memang belum memiliki rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, bila ingin menaikkan harga, para ekonom menyarankan kenaikan harga dilakukan sekaligus dan bukan bertahap.  
Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti beralasan, kenaikan harga BBM subsidi secara bertahap akan menimbulkan ekspektasi inflasi yang liar. Sementara bila dilakukan sekaligus, dia memperkirakan gejolak inflasi hanya berlaku dalam jangka pendek. "Tapi, ke depannya fundamental keuangan negara akan lebih baik,"kata Destry, Sabtu (27/10/2012).
Menurut hitung-hitungan Destry, kenaikan harga BBM subsidi sebesar 10 persen akan menyumbang inflasi di kisaran 0,7 persen-0,9 persen. Sedangkan kenaikan harga BBM subsidi sebesar 30 persen akan mendorong inflasi naik sebesar 2,1persen - 2,7persen.
Destry menyarankan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi minimum sebesar 30 persen. Menurutnya, kenaikan harga BBM subsidi yang paling ideal adalah 50 persen. Toh, menurutnya, berapa pun kenaikan harga BBM subsidi tetap akan menimbulkan gejolak sosial seperti aksi demonstrasi. Yang paling penting, Destry bilang, pemerintah dapat memberikan justifikasi dan pendekatan masyarakat dengan tepat perihal kenaikan harga BBM subsidi.
Hal yang sama diucapkan ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih. Menurutnya, pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM subsidi langsung sekaligus, misalnya Rp 1.500, ketimbang secara bertahap Rp 500. Dengan kenaikan sekaligus, memperkirakan proses penyesuaian harga akan lebih cepat. (Oginawa R Prayogo/Kontan)

Diunduh: senin, 05 November 2012  20:16 WIB

Analisis :
        Pendapat saya memang lebih baik kenaikan BBM dinaikan secara sekaligus dibandingkan harus bertahap. kenapa saya lebih memilih dengan cara menaikan  BBM secara sekaligus karna menurut saya jika dengan cara sekaligus memang ada kemungkinan para masyarakat akan demo, tetapi dari setelah itu pasti masyarakat akan berfikir kalau kenaikan BBM ini dapat membuat keuangan Negara menjadi lebih baik dengan perkiraan 2,1 persen hingga 2,7 persen maka dari itu sebelum menaikan harga BBM pemerintah untuk mendekatkan diri ke pada masyarakat untuk membicarakan agar tidak terjadi demo yang menjadikan kerugian terhadap orang banyak. 
Jadi lebih baikdilakukan secara sekaligus meskipun akan ada perdebatan dan demonstrasi yang hebat  tapi cukup sekali dari pada bertahap yang intinya akan selalu ada perdebatan dan demo di setiap kali dinaikannya BBM.Lagi pula kenaikan BBM ini dilakukan untuk membuat keuangan Negara lebih baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar