Sabtu, 10 November 2012

BPH Migas Diperintahkan Kerja Keras



Penulis : Orin Basuki | Kamis, 11 Agustus 2011 | 17:00 WIB




KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas atau BPH Migas diperintahkan untuk bekerja lebih keras untuk menjaga volume bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi tidak melonjak lagi. Ini perlu karena kuota yang ada saat ini, 40,4 juta kiloliter, adalah hasil peningkatan kuota dari angka awal, yakni 38,6 juta kiloliter.
Description: http://assets.kompas.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif
Tanpa upaya keras, kuota berapa pun pasti akan terlampaui. Pengaturan realisasi volume BBM bersubsidi merupakan tanggung jawab BPH Migas.
Description: http://assets.kompas.com/data/2k10/kompascom2011/images/quote_1.gif
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (11/8/2011).
Menurut Hatta, tanpa upaya keras, kuota berapa pun pasti akan terlampaui. Pengaturan realisasi volume BBM bersubsidi merupakan tanggung jawab BPH Migas.
"Ya, kita harus disiplin. Sudah tahu seperti itu (volume akan bertambah), BPH Migas harusnya lebih bekerja keras dong. Itu kan tanggung jawab BPH Migas untuk melakukan fungsi pengawasan itu. Diawasi saja, dan diusahakan tidak ada penyimpangan, itu sudah baik. Sebab yang paling tinggi dan harus dicegah adalah penyeludupan BBM bersubsidi dalam arti penyalahgunaan," ujarnya.
Hatta menekankan, potensi penyalahgunaan tertinggi bisa terjadi pada solar. Ini disebabkan pengguna solar sebagian besar adalah industri, bukan individu yang menyedot konsumsi dalam jumlah besar.
"Kuota 40,4 juta kiloliter itu kan solar dan premium, tidak hanya premium. Kalau premium lebih didominasi migrasinya dari pengguna pertamax. Tetapi, kalau solar ini digunakan oleh industri. Diisikan ke mobil kemudian masuk ke industri, ini yang berbahaya. Kita bisa overquota di solar," ujarnya.
Editor :
Robert Adhi Kusumaputra
Diunduh : senin 05 November 2012  20:41 WIB
Analisis :
           

             Menurut saya BPH Migas harus lebih bekerja keras dalam mengawasi  penyelundupan atau penyalahgunaan BBM bersubsidi. Disamping itu,kita sebagai masyarakat harus disiplin dalam menggunakan subsidi pemerintah.

            Dengan kuota 40,4 juta kiloliter itu bukan hanya subsidi premium saja tapi ada solar juga mungkin ada pertamax tapi mungkin masyarakat lebih dominasi premium.tetapi solar yang membuat kuota menjadi meningkat malah kita dapat overquata disolar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar