Minggu, 15 Desember 2013

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN : TEHNIK- TEHNIK DASAR


Analisis laporan keuangan adalah studi mengenai hubungan laporan keuangan pada saat itu ( at a point in time) dan dengan kecenderungan waktu yang sudah berlalu (over time).

1.        Tehnik-tehnik Cross-sectional
A.      Common-Size Statemens
Salah satu dorongan untuk mengembangkan Commons-Size Statement adalah masalah membandingkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda ukurannya berdasarkan persentase tertentu. Misalnya : PT A mempunyai hutang jangka panjang 
$ 95.719 juta, PT B $ 76.810 juta. Ini bukan berarti bahwa PT A mempunyai leverage
yang lebih tinggi dari PT B. Statemen yang diperoleh membentuk common-size statement. Contoh : PT A mempunyai total asset = $ 530.301 juta, maka hutang jangka panjang

 PTA  =     x  100 % = 18 %, PTB  =   x  100 %  =  31,5 %

Presentase-presentase pada neraca maupun laba rugi itu mencerminkan suatumetode akuntansi (historical cost) dari masing-masing perusahaan yangdiperbandingkan investasi dan operasinya tentu berbeda.

B.      Analisis Rasion Keuangan
Ada 7 kelompok rasio yang selalu disesuaikan dalam menganalisis laporan keuangandengan menggunakan tehnik cross-sectional, yaitu :
1.      posisi kas, semakin tinggirasionya, semakin tinggi pula sumber-sumber kas yang tersedia diperusahaan
2.      Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jagka pendak,semakin tinggi rasio perusahaan, semakin tinggi pula posisi likuiditas nya
3.      Modal Kerja/Arus kas, semakin tinggi rasionya, semakin besar modal kerja atau arus kas yang dihasilkan perusahaan dalam operasinya
4.      Struktur Mddal, rasio strukturmodal menyediakan wawasan pengetahuan yang luas di mana nonequity capital digunakan untuk mendanai asset perusahaan, semakin tinggi rasio-rasio di atas,maka semakin tinggi pula bagian dari asset yang didanai oleh pihak-pihak yangbukan pemegang saham
5.      Debt Sevice Coverage adalah kemampuan perusahaanunuk membayar bunga tas kegiatan perusahaan yang harus diunasi kepada inone quity suppliers of capital (pemberi modal), semakin tinggi rasionya, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk melunasi pemnbayaran bunga kepada pihak-pihak luar perusahaan. Rasio Debt Service Coverage dapat didasarkan pada pembayaran bunga kepada pemberi modal pinjaman (pihak eksternal)
6.      Profitability adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan atas biaya, semakin tinggi rasio ini, semakin tinggi pula kemampuan laba perusahaan
7.      Turn Over assets, piutang dagang dan persediaan.





2.        Tehnik-tehnik time-Series
Tehnik-tehnik ini digunakan untuk memperoleh wawasan mengenai kinerjaperusahaan, meliputi :
a.      Tend Statement digunakan dengan memilih tahuntertentu sebagai tahun dasar dan menyatakan nilai tahun berikutnya relatif terhadaptahun dasar dan menyatakan nilai tahun beritutnya relatif terhadap tahun dasar.Berdasarkan kesepakatan, bahwa tahun dasar diberi nilai 100
b.      Analisis RasioKeuangan adalah tehnik lain yang digunakan dalam anaslisis laporan keuangan
c.       Ukuran-ukuran Variabilitas yang rasionya adalah
    Rasio tertinggi - rasio terendah
        Rasio Keuangan rata-rata
 Bertujuan untuk memperluas satu tahun fiskal pada informasu yang dimiliki      dalamsatu ukuran rasio tunggal.

1.        Menggabungkan Laporan Keuangan dengan Informasi Laporan nonKeuangan.
A.      Informasi - Pasar Produksi
Analisis ini memberikan wawasan pada pergeseran -Market Share dari contoh yang bersifat tehnis terhadap perusahaan bir di Amerika Serikat, terlihat adanya pergeseran-pergeseran market share, didasarkan pada jumlah yang dijual informasi laba operasi yang diungkapkan pada laporan tahunan merupakan informasi lain yang digunakan selain penjual per-barrelnya.
B.      Informasi - Pasar Modal
Pasar modal akan memberikan informasi yang sangat luas dan dengan mengetahui
market capitalization (harga pasar per-equity share x  jumlah sham biasa yang beredar) akan diperoleh informasi mengenai hungan antara Profitability sekarang maupun yang akan datang. Dalam analisis ini sering digunakan Price Earning Ratio (PER).
      Market Capiotalization of Equity Shares
                       Net Income Available to Common
Semakin tinggi PER, maka semakin tinggi pula pendapatan yang akan datang relatif terhadap pendapatan yang dilaporkan sekarang. Variabel pasar modal lainnya yang sering didiskusikan adalah dividen pay out rasio :
                    Dividen yang dibayar
             Laba Bersih
C.      Beberapa Komentar-komentar Umum.
1.      Kecenderungan dalamlaporan keuangan adalah meningkatkan jumlah informasi pada laporan tahunan bukan pada laporan keuangan yang utama
2.      Issue-issue tentang pengelompokan,pendefenisian saat menghitung rasio keuangan, menemui kesulitan bila menghitung debt to equity ratio, sebab pemakai dapat menggunakan pengklasifikasian yang berbeda
3.      Faktor lain yang meningkatkan ketidak jelasan adalah pada saat menghitung debt-to-equity ratio yaitu adanya metode-metode off-balance-sheet-financing yang berbeda
4.      Rasio keuangan selalu dihubungkan dengan laporan tahunan yang diterbitkan pada tahun 1982 Gibson meneliti laporan tahunan diAmerika Serikat yang hasilnya bahwa banyak perusahaan melaporkan rasiokeuangan dengan tidak konsisten
5.      Beberapa kuesioner yang disebarkan kepada para manejer dalam penelitian menunjukan bahwa manajer akan melakukan pengambilan keputusan yang bervariasi terhadap rasio-rasio keuangan dan indikator-indikator keuangan lain yang diperolehnya
6.      Arus kas dikaitkan dengan variabel-variabel lain adalah merupakan suatu hal pokok terhadap kepentingan-kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain di luar perusahaan.











Sabtu, 14 Desember 2013

KETERBATASAN-KETERBATASAN NERACA

Berikut adalah beberapa keterbatasan penting dari neraca :
1.      Sebagaian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya histori. Akibatnya informasi yang dilaporkan dalam necara memiliki relibilitas yang lebih tinggi, tetapi juga dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih relevan tidak dilaporkan.sebagai contoh, Georgia Pacific memiliki kayu dan aktiva lain yang nilainya dapat meningkat setelah dibeli ; kenaikan ini tidak dilaporkan sampai aktiva tersebut dijual.
2.     Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca. Sebagai contoh, dell membuat estimasi tentang jumlah piutang yang akan ditagih, masa manfaat gudangnya, dan jumlah komputer yang harus dikembalikan mer=nurut kontrak garansi untuk mendapatkan jumlah yang dilaporkan dalam neraca.
3.    Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan jnilai keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara objektif. Sebagai contoh pengetahuan dan keahlian para karyawan intel dalam mengembangkan chip komputer baru, jelas merupaka  aktiva perusahaan yang paling signifikan namun, karena sulit mengandalkan ukuran nilai karyawan dan aktiva tak berwujud lainnnya (seperti dasar pelanggan, superioritas riset, reputasi), maka pos-pos ini tidak diakui neraca. Demikian juga banyak kewajiban dilaporkan atas dasar diluar neraca (“off-balance sheet”).

Kebangkrutan yang baru-baru ini menimpa perusahaan ketujuh terbesar A.S, Enron, menggambarkan pengabaian pos-pos penting dalam neraca. Dalam kasus Enron, perusahan ini gagal untuk mengungkapkan kewajiban pembiayaan tertentu diluar neraca dalam laporan keuangan utamanya

Sumber    :  Buku Akuntansi Intermediate jilid 1 edisi 12 (Donald E. Kieso)


PENGERTIAN ETIKA

Pengertian Etika

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy).

Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita.Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.

Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).


B. Definisi Etika


- Menurut Bertens : Nilai- nilai atau norma – norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

 - Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

- Menurut Sumaryono (1995) : Etika berkembang menjadi studi tentang manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia.


C. Macam-macam Etika


Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :

1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.

2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

1. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

2. Etika Khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.

Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua bagian :
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

        Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandangan-pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.
        Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi

D. Manfaat Etika

Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut ,
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
    yang boleh dirubah.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

INTERNAL AUDITOR


A.             Pengertian Internal Auditor
Pada mulanya, audit hanya terbatas pada kegiatan menguji, mencocokkan dan membuat laporan mengenai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam tahap ini, audit lebih banyak berperan pada bidang finansial dimana bertujuan menemukan dan mencegah kecurangan serta menemukan dan mencegah kesalahan. Sejalan dengan semakin besarnya skala perusahaan. manajemen mulai merasakan audit yang tidak hanya terbatas pada bidang finansial saja, tetapi diperluas kepada bidang non finansial. Untuk memenuhi tuntutan ini, lahirlah internal audit yang selain meliputi audit pada bidang finansial, juga meliputi evaluasi terhadap kecukupan sistem internal control dan kualitas kerja pelaksanaan dalam perusahaan. Internal audit adalah suatu fungsi penelitian yang bebas dibentuk dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan sebagai jasa bagi organisasi tersebut.
Istilah internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal (intern) dan auditing (audit). Bila diartikan secara sederhana adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak intern dalam arti oleh perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan itu sendiri. Ini harus dibedakan dengan ekstemal auditing yaitu audit yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan atau pihak yang independen, dalam hal ini akuntan publik.
The Institute of Internal Auditor dalam Statement of Responsibility of internal auditor yang dikeluarkan tahun 1957 menyatakan "Internal auditing adalah suatu kegiatan penilaian yang independen dalam organisasi untuk menilai operasi sebagai jasanya diberikan kepada manajemen. Jadi internal auditing merupakan pengendalian manajerial yang melaksanakan fungsinya, mengatur dan mengevaluasi keefektifan pengendalian lain".
Dari pengertian di atas maka sifat dari internal auditing adalah kegiatan penilaian yang tidak memihak dalam suatu organisasi untuk mengadakan audit didalam suatu akuntansi yang diperlukan perusahaan, audit keuangan dan operasi lainnya yang merupakan dasar untuk membantu manajemen. Pengertian lain dari internal auditing seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi, sebagai berikut "Internal auditing merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam organisasi perusahaan yang dilakukan dengan care audit akuntansi, keuangan dankegiatan-kegiatan lainnya untuk memberikan jasa kepada manajemen".
Tim yang melaksanakan fungsi auditing di dalam perusahaan disebut internal auditor, internal auditor mempunyai status sebagai pegawai melakukan audit mempunyai status sebagai pegawai perusahaan, keberhasilan tugas internal auditor ditentukan dari kecakapannya dalam memanfaatkan setiap informasi yang ada, yang berhubungan dengan kegiatannya. Guna menjamin hasil kerja dari bagian perlu diperhatikan kualifikasi yang baik dari pegawai bagian internal audit tersebut.

S. Hadibroto antara lain menyatakan:
“Auditor (pemeriksa) diharapkan menguasai berbagai bidang ilmu, yaitu : llmu Ekonomi Manajemen, Hukum, Moneter dan sebagainya. Maka dari itu sebagai audit bertindak sebagai sebuah tim yang sifatnya multi disipliner”.
Dari definisi yang dikemukakan oleh S. Hadibroto tersebut diketahui bahwa pengangkatan star untuk internal audit haruslah berdasarkan kecakapannya, sebab selain menguasai disiplin ilmu lainnya seperti : ekonomi, hukum, keuangan, sistem informasi dan komunikasi, statistik dan komputerisasi. Pengetahuan ini akan sangat membantu bagi internal auditor dalam melaksanakan tugas audit intern. Tugas audit intern yang luas ini sudah pasti melibatkan berbagai personel dalam manajemen dengan level yang berbeda-beda dan kepribadian yang tidak sama pula, sehingga paling tidak audit intern dituntut untuk memahami behavior science dan proses komunikasi.
 Bagian internal auditing secara keseluruhan dapat dihagi atas dua kategori,yaitu:
1. Financial audit
2. Operasional audit
1. Financial audit
Audit yang dilakukan disini meliputi pembuktian kebenaran tentang adanya harta kekayaan serta keabsahan dokumen-dokumen. Juga untuk meyakinkan adanya perlindungan, serta penilaian yang konsisten atas harta kekayaanperusahaan.Di samping itu di dalam audit juga tercakup untuk meyakinkan serta mengetahui apakah sistem akuntansi yang dibuat telah dapat dipercaya dan cukup baik, kemudian membahas apakah pengawasan intern yang baik telah dijalankan.
1.    Operasional Audit
Audit pada bidang operasi akan mencakup setiap tahap kegiatan perusahaan,dimana pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah kebijaksanaaan perusahaan,pedoman standar kerja telah dipatuhi oleh para pelaksana demi untuk meyakinkan apakah para pelaksana telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan ditinjau dari segi latar belakang pendidikan, kemapuan dan pengalaman yang cukup untuk melakukan pekerjaannya. Dengan adanya kewajiban terhadap lembaga pemerintahan maka internal auditor akan melakukan audit apakah berbagai peraturan pemerintah telah dipenuhi,demikian juga perjanjian kerja serta kewajiban kepada pihak luar telah dilaksanakan sesuai dengan perjanjian. Oleh karena itu dengan adanya bagian internal auditor yang bekerja dengan baik, maka audit yang dilakukan oleh akuntan publik atas perusahaan akan lebih cepat. Sebagaimana mana dikemukakan di atas pengawasan intern tersebut dikepalai oleh satuan pengawasan intern yang selalu menilai dan mengawasi, penerapannya dengan baik. Sedangkan untuk menetapkan luasnya yang akan dilaksanakan didasarkan pada sistem pengawasan intern yang ada pada perusahaan yang bersangkutan.



B. Fungsi dan tanggung jawab internal auditor
Pada saat ini fungsi internal auditor dalam suatu perusahaan semakin diperlukan,terutama pada perusahaan yang memiliki skala operasi yang luas dan besar. Internal auditor tidak hanya berfungsi untuk mengurangi kebocoran dan penyelewengan dalam perusahaan, akan tetapi lebih dari itu yaitu sebagai penghasil informasi yang tepat dan tidak memihak serta dapat mernbantu meningkatkan mutu pimpinan dalam pengendalian perusahaan. Di dalam tugasnya membantu pimpinan, maka fungsi internal auditor harus sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yang dapat digolongkan sebagai berikut:
1.      Fungsi perencanaan
     yang merupakan perencanaan operasi melalui saluran manajemen yang sah yang meliputi rencana jangka panjang maupun jangka pendek sesuai dengan tujuan perusahaan.
2.      Fungsi pengawasan
     termasuk pengembangan testing dan perbaikan kelayakan yang berarti dengan membandingkan standar dengan hasil pekerjaan dan membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil pekerjaan dan membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil yang nyata dengan standar.
3.      Fungsi pelaporan
     yang meliputi penyajian interprestasi dan analisa data keuangan bagi pimpinan dan menekankan penilaian data dan referensi perusahaan serta tujuan dari metode bagian-bagian. Pengaruh ekstem dan kelayakan penyajian laporan kepada pihak ketiga seperti pemerintah, pemilik kreditur-kreditur, langganan, masyarakat dan pihak-pihak lain.
4.      Fungsi akuntansi
     termasuk pembentukan perusahaan dan akuntansi umum,akuntansi biaya dengan sistem dan metode yang mencakup rancangan dan pembentukan serta pemeliharaan semua buku-buku catatan transaksi keuangan yang objektif dan menyesuaikannya dengan prinsip-prinsip akuntansi dengan internal auditing yang baik.
5.      Fungsi lain-lain
     termasuk pemberian nasehat perpajakan, memperbaiki sistem dan prosedur serta internal audit.

                 Dari fungsi-fungsi di atas jelas kelihatan bahwa internal auditor harus memiliki kecakapan yang luas. Ia harus mampu menilai dan mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai manajemen, mampu mendeteksi dan mengantisipasi kelemahan yang mungkin terjadi di masa depan dan menciptakan saluran komunikasi pada berbagai tingkat kegiatan dalam manajemen.

 Lebih lanjut penulis lain menyebutkan bahwa fungsi internal auditor adalah :
1.      Menentukan baik tidaknya internal auditor dengan memperhatikan pemisahan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan.
2.      Bertanggung jawab dan menentukan apakah pelaksanannya mentaati peraturan,rencana policy dan prosedur yang telah ditentukan sampai menilai apakah hal-hal tersebut perlu diperbaiki atau tidak.
3.      Memverfikasi adanya kebutuhan kekayaan termasuk mencegah dan menemukan penyelewengan.
4.      Memverifikasi dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem akuntansi (accounting system) dan pelaporan.
5.      Menilai kehematan, efisiensi dan efektivitas kegiatan.
6.      Melaporkan secara obyektif apa yang diketahuinya kepada manajemen disertai rekomendasi perbaikannya.

Selanjutnya Hassel B. Bell memberikan serangkaian fungsi internal auditor yakni:
1.      Menemukan berbagai situasi untuk meniadakan pemborosan dan inefisiensi.
2.      Menyarankan perbaikan dalam kebijaksanaan prosedur dan struktur organisasi.
3.      Menciptakan alat-alat penguji terhadap hasil pekerjaan para individu dan berbagai unit organisasi.
4.      Mengawasi ketaatan pada syarat-syarat yang ditentukan oleh anggaran dasar danundang-undang.
5.      Mengecek akan adanya tindakan-tindakan yang tidak atau belum disetujui, yang menyeleweng dan tidak wajar secara lisan.
6.      Mengidentifikasikan tempat-tempat yang mengandung kemungkinan timbulnya kesulitan dalam kegiatan di masa depan.
7.      Menciptakan seluruh komunikasi antara berbagai tingkatan kegiatan dan pimpinan yang tertinggi.

            Walaupun penyajian kedua penulis di atas berbeda tetapi pada prinsipnya tujuan mereka dalam menetapkan fungsi internal auditor itu adalah sama yakni menekankan kepada peningkatan hasil guna perusahaan secara umum.
            Internal auditor bukan merupakan fungsi operasional karena ia tidak terlibat dalam kegiatan utama perusahaan seperti pembelian bahan, penjualan produksi dan sebagainya. Tetapi bagian ini berfungsi sebagai star perusahaan. Oleh karena itu iatidak akan melaksanakan perintah atas apa yang direkomendasikannya kepada pimpinan, Internal auditor harus bebas membahas dan menilai kebijaksanaan pejabat yang dia audit.
            Internal auditor sebagai star mengandung pengertian yang sama seperti penasehat atau konsultan yang berasal dari pegawai perusahaan. Tetapi perlu dicatat bahwa nasehat yang diberikan oleh internal auditor bukanlah mutlak harus diikuti oleh manajemen. Tanggung jawabnya hanyalah sebagai penasehat yang berkewajiban memberikan nasehat yang paling baik sedangkan untuk mengambil keputusan tetap berada di tangan pimpinan. Dengan demikian bagian internal auditor bukanlah satu-satunya penasehat bagi manajemen dalam mengambil keputusan.
            Perlu ditambahkan bahwa bantuan lain yang dapat diberikan oleh internal auditor kepada pimpinan adalah berupa pendidikan dan latihan kepada pegawai-pegawai baru yang direncanakan akan ditempatkan, misalnya untuk bagian pembukuan. Demikian juga apabila perusahaan membuka cabang-cabang baru sudah tentu akan memerlukan pembagian tugas untuk mengurus kegiatan cabang tersebut, dan apabila perlu mereka juga harus mendidik para pejabat dalam posisi pimpinan. Oleh karena itulah seperti yang dikemukakan terdahulu, para star internal auditor haruslah mempunyai pengetahuan dasar dan pengalaman yang cukup untukmenduduki posisi tersebut.


A.             Kedudukan Internal Auditor

Internal auditor merupakan fungsi star bukan fungsi garis atau fungsi operasi. Internal auditor tidak melaksanakan wewenang pihak lain dalam perusahaan, tugas-tugasnya adalah melaporkan hasil temuan audit kepada orang yang benar-benar berwenang untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Kedudukan bagian internal auditing terutama sekali tergantung dari tempatnya di dalam organisasi perusahaan dan dukungan orang diperolehnya. Manajemen puncak akan menentukan luasnya tanggung jawab dan dasar-dasar kebijaksanaan yang mengatur kegiatan-kegiatan dari bagian ini.
Dimanapun bagian internal auditing ini akan ditempatkan, yang penting bahwa internal auditor harus benar-benar bebas dari fungsi bagian-bagian lain yang diaudit. Hal ini ditegaskan oleh pernyataan The Institute of Internal Auditor, dalam Statement of Responbility of The Internal Auditor sebagai berikut “Organization status should be sufficient to essure a broad range of audit coverage, and adequate consideration of an effective action on audit findings and commendation”.
Dari penegasan di atas kelihatan bahwa kedudukan internal auditor dalam organisasi harus dapat mendukung untuk memastikan pemeriksaan yang dilakukan mempunyai cakupan yang luas, dan pertimbangan yang tepat terhadap tindakan yang efektif atas temuan-temuan audit dan saran-saran yang dibuat.
Namun, ditinjau dari segi tanggung jawab pelaporan dan pembentukan struktur organisasinya, bagian internal auditing memiliki variasi yang berbeda-beda tergantung pada situasi dan kondisi perusahaan serta tujuan yang hendak dicapai.
Berikut ini dikemukakan beberapa bentuk dari struktur organisasi bagan internal auditing:
1.      Penempatan bagian internal auditing sebagai star direksi dimaksudkan untuk membantu pihak wakil presiden yang membidangi bagian keuangan dalam melakukan pengawasan atas keseluruhan kegiatan operasional.
2.      Penempatan bagian internal auditing di bawah koordinasi departemen controller dimaksudkan untuk membantu pengawasan atas ruang lingkup bidang keuangan.
3.      Penempatan bagian internal auditing di bawah dewan direksi, dimaksudkan untuk membantu pihak tersebut atas prestasi kerja atau performance manajemen yang dimonitor.

B.             Pedoman Audit Pembelian dan Pemakaian Bahan Baku
Setiap perusahaan akan membutuhkan bahan atau barang setengah jadi untuk  diproses. Untuk itu harus dilakukan pembuatan bahan-bahan maupun barang setengah jadi dari luar terlebih dahulu, sedangkan pihak yang mengetahui pembelian bahan-bahan atau barang tersebut adalah bagian produksi. Pimpinan bagian produksi mengambil inisiatif untuk memberitahukan kepada bagian pembelian tentang bahan/barang apa yang harus dibeli, berapa banyak dan pada waktu mana harus dipesan dengan menyerahkan surat daftar permintaan pembelian. Bagian pembelian dalam melakukan tugasnya perlu mengetahui data dan keterangan tentang supplier mana yang baik, harga pasar bahan/barang tersebut, cara-cara pengangkutan, jumlah yang paling ekonomis untuk dipesan dan sebagainya.
Setelah permintaan pesanan datang dari bagian produksi maka bagian pembelian mengirimkan surat pesanan kepada calon supplier. Di dalam suratpesanan ini jumlah yang dipesan, harga barang, cara pembungkusan dan tanggal pesanan tersebut datang.
Selain itu dinyatakan pula apabila barang yang dipesan terbukti tidak sesuai spesifikasi, pembeli berhak mengembalikannya. Surat pesanan yang dibuat banyaknya tergantung dari sistem administrasi/akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Sekurang-kurangnya diperlukan :
1 lembar untuk supplier
1 lembar untuk bagian penerimaan
1 lembar untuk bagian pemnbukuan
1 lembar untuk bagian produksi

Setelah supplier mengirimkan barang yang dipesan maka bagian penerimaan akan mengaudit apakah barang yang diterima tersebut sesuai dengan apa yang dipesan. Apabila barang telah diperiksa dan terbukti sesuai dengan pesanan maka bagian penerimaan akan memberikan laporan kepada bagian pembelian dan pesanan

diteruskan kebagian penyimpanan (gudang). Laporan penerimaan dibuat dalambeberapa rangkap antara lain :
 1 lembar dikirim ke bagian pembelian
1 lembar dikirim ke bagian akuntansi
1 lembar dikirim ke bagian gudang
Di samping pengiriman barang yang dipesan, maka supplier juga mengirimkan faktur pembelian yang diterima oleh bagian pembelian dan diteruskankepada bagian pembukuan. Selanjutnya apabila bagian produksi memerlukan bahan/barang tersebut untuk proses produksinya, maka bagian ini mengirimkan surat permintaan pemakaian bahan kepada bagian gudang, rangkap dari surat ini dikirimkan pula pada bagian pembukuan/akuntansi untuk dipakai dalam pencatatan perobahan persediaan (inventory records) dan pencatatan akuntansi biaya. Dengan adanya surat permintaan pemakaian bahan ini, maka bagian gudang mengeluarkan bahan yang diminta oleh bagian produksi, sedangkan bagian akuntansi akan mencatat pengurangan jumlah bahan serta pembebanan pada biaya produksi.
Dalam hubungannya uraian di atas dengan pedoman audit pembelian dan pemakaian bahan yang dilakukan oleh internal auditor maka pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan di atas adalah sangat berhubungan sekali, apakah telah dijalankan dengan semestinya atau hanya berupa catatan-catatan saja.
Setiap internal auditor didalam melaksanakan tugasnya melakukan audit pembelian dan pemakaian bahan baku terlebih dahulu harus membuat rencana audit sebelum melakukan tugas pelaksanaan audit. Perencanaan ini harus didokumentasikan.
Dalam tugas perencanaan akan melakukan audit pendahuluan terhadap pembelian dan pemakaian bahan baku untuk mendapatkan informasi yang diperlukan mengenai semua aspek penting dari pelaksanaan pembelian dan pemakaian bahan baku di perusahaan tersebut.
Informasi ini akan dipakai sebagai alat kerja dalam merencanakan tahap pelaksanaan audit terhadap audit pembelian dan pemakaian bahan baku yang sekaligus mencakup:
1.        Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit
2.         Memperoleh informasi mengenai latar belakang kegiatan yang akan diaudit
3.        Menentukan sumber daya yang perlu untuk melakukan audit
4.        Membicarakan dengan mereka yang terlibat dalam audit
5.         Melakukan pemahaman dan survey         lapangan, mengenai kegiatan dan  pengendalian yang akan diaudit, mengetahui titik berat audit dan minta saran dari bagian yang diaudit
6.        Membuat audit program
7.         Menentukan bagaimana, kapan dan kepada siapa audit akan disampaikan
8.        Mendapatkan persetujuan atas perencanaan audit