PENALARAN INDUKTIF
Penalaran
induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai
hasil pengamatan empiric dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan
dari penalaran deduktif.untuk turun kelapangan dan melakukan penelitian tidak
harus memiliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari
pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala.
Dalam konteks ini teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan
gejala dan melakukan generalisasi
1.
GENERALISASI
Generalisasi adalah suatu proses
penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan
suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi
juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau
sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil
kesimpulan secara umum.
Contoh paragraph Generalisasi.
Berdasarkan data keuangan tahun 2012
laba yang di dapatkan oleh perusahaan PT.SR adalah sebesar 250 juta rupiah.
Dimana pada tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2011 perusahaan mampu
menghasilkan laba sebsar 500 juta rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami penurunan dalam menghasilkan laba sebesar 250 juta rupiah atau
sebesar 50% dari tahun sebelumnya. Laporan menjadi evaluasi perusahaan tentang
kinerja perusahaan mereka. Pihak manajemen pun di tuntut untuk segera mengambil
kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.
2.
ANALOGI
Analogi yaitu proses membandingkan
dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan
kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan yang diambil dengan
analogi, yaitu kesimpulan dari pendapatan khusus dengan beberapa pendapat
khusus yang lain, dengan cara membandingkan kondisinya
Contoh Paragraf analogi
Laporan keuangan merupakan dari
proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga
termasuk skedul ddan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut,
misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
3.
KAUSALITAS (SEBAB-AKIBAT)
Kausalitas (sebab-akibat) adalah
paragraph yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan
sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Serta bahwa setiap kejadian
memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya
dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahului,merupakan hal-hal yang
diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Contoh Paragraf Kausalitas (akibat-sebab)
Akuntansi keuangan adalah bagian
dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak
luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip
utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset =
Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan
transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan
berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk
kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai
prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan
terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus
digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan
eksternal. Oleh karena itu, diharpkan pemakai dan penyusun laporan keuangan
dapat berkomunikasi melaui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan
yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,
menggantikan prinsip-prinsip Akuntansi Indonedia tahun 1994